1. Carbon Steel
Sebagian besar tipe jenis-jenis baja yang dapat dijumpai di seluruh dunia yaitu berbentuk baja karbon atau carbon steel. Semua baja memiliki kandungan karbon, namun carbon steel bersifat unik sebab tidak memiliki elemen lain pada susunannya. Walaupun hanya mengandung kadar 2% karbon atau bahkan kurang dari beratnya, namun sifat unsurnya menjadikan carbon steel sebagai bahan yang tahan lama dan kuat, sehingga ideal untuk diaplikasikan dalam berbagai kegunaan.
Antara baja karbon dengan besi cor atau cast iron terkadang membingungkan, walaupun memiliki kandungan karbon kurang dari 2%. Cast iron memiliki kandungan karbon sekitar 2%-3,5%, karenanya membuat teksturnya menjadi kasar dan bersifat lebih rapuh.
Walaupun carbon steel terdiri atas logam paduan, namun bahan ini tidak mempunyai klasifikasi paduan sebab kurangnya elemen paduan lain di dalam komposisinya. Inilah yang berkontribusi terhadap popularitas carbon steel yang menyumbang 90% dari total produksi baja.
High Carbon
ini adalah jenis carbon terberat karena mengandung lebih dari 0,61% karbon. Biasanya diaplikasikan untuk memproduksi paku dan alat pemotong seperti pisau parit. Tipe baja ini tidak mengandung lebih dari 2% karbon.
Medium Carbon
Sesuai namanya, medium carbon memiliki kadar karbon medium atau ditengah-tengah, dengan kadar antara 0,31% – 0,60%. Kandungan tersebut memberikan jenis karbon ini memiliki kekuatan lebih tinggi dengan tingkat durability lebih rendah dibandingkan low carbon. Medium carbon biasanya ditemukan pada rel kereta api dan roda gigi.
Low Carbon
Low carbon termasuk jenis paling umum dan harganya paling murah. Jenis ini mudah dibentuk sebab memiliki tingkat keuletan tinggi. Biasanya low carbon digunakan pada pembuatan pipa, kabel dan baut.
2. Alloy Steel
Alloy steel merupakan jenis-jenis besi yang menyatu dengan salah satu dari beberapa elemen lain. Selain itu, rentang paduan baja yang terluas serta paling beragam ialah baja paduan atau alloy steel. Jenis ini dibuat dengan cara menggabungkan carbon steel dengan beberapa elemen paduan untuk memberikan sifat yang unik pada tiap baja.
Jenis-jenis baja paduan memang sangat banyak, namun yang paling umum hanya beberapa saja, seperti kobalt, kromium, nikel, molibdenum, tungsten, dan vanadium.
Low Alloy Steel
Low alloy steel adalah pengelompokan logam besi yang digabungkan untuk meningkatkan sifat mekanik pada keseluruhan material, yang biasanya jauh lebih tangguh dibandingkan carbon steel biasa.
Beberapa unsur seperti kromium, molybdenum dan nikel ditambahkan untuk menambah ketangguhan dan keuletan material baja. Low alloy steel sering diaplikasikan dalam pembuatan suku cadang mobil, lembaran logam dan lainnya.
High Alloy Steel
High Alloy Steel terdiri atas berbagai logam besi yang digabungkan pada elemen paduan untuk mempromosikan pembuatan fase tertentu dan menstabilkannya. Paduan dari stainless steel alloy adalah high alloy steel. Mengingat unsur-unsur yang ada seperti molibdenum dan nikel, high alloy steel mempunyai kemampuan yang membuatnya sangat tahan korosi dan sangat kuat.
3. Stainless Steel
Jika pada carbon steel biasanya ditentukan berdasarkan kandungan karbonnya, namun stainless steel justru ditentukan berdasarkan kandungan kromium minimum sebesar 10,5%. Sama halnya dengan carbon steel, stainless steel mengandung besi dan karbon, namun penambahan kromium ekstra memberikan pengaruh pada sifat uniknya.
Manfaat terbesar dari stainless steel adalah melindungi baja dari oksidasi, yang menurunkan kemampuan logam dari waktu ke waktu. Selain itu, stainless steel juga dikenal karena kilauannya. Hal ini juga bisa kita lihat pada produk-produk yang menggunakan stainless steel seperti pisau, peralatan medis dan peralatan memasak.
4. Tool Steel
Tool steel termasuk jenis-jenis baja untuk memproduksi beragam mesin perkakas. Dengan proses tempering, penambahan panas tinggi, proses pendinginan cepat dan pemanasan kembali, membuat tool steel tahan panas dan sangat keras. Biasanya mereka dipakai di lingkungan yang sangat abrasif.
5. Tungsten Steel
Tungsten steel dikenal juga sebagai wolfram, pada dasarnya merupakan jenis logam perak kusam dengan titik leleh tertinggi diantara seluruh jenis logam. Sifat yang paling menonjol dari tipe baja ini adalah kemampuannya terhadap suhu tinggi dan tingkat kekuatannya yang tinggi.
Mengingat karakteristik yang dimilikinya, paduan baja yang berbeda memanfaatkan logam ini untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
6. Nickel Steel
Nickel Steel merupakan salah satu paduan jenis baja paling sering digunakan di seluruh dunia. Tidak hanya memiliki kandungan nikel tinggi sampai 3,5%, tetapi kandungan karbonnya juga sekitar 0,35%. Keunggulannya, dengan menambahkan nikel dapat memperkuat struktur baja tanpa penurunan daktilitas. Peningkatan ketangguhan tersebut membantu menahan patah akibat guncangan, benturan dan beban tinggi.
7. Manganese Steel
Manganese steel merupakan work hardening steel yang terdiri atas 11%-14% kandungan mangan. Mengingat karakteristiknya memiliki work hardening atau pengerasan yang sangat tinggi dan memiliki ketahanan aus yang baik, manganese steel seringkali jenis baja ini digunakan untuk pembuatan rel kereta api.
8. Vanadium Steel
Vanadium steel memiliki sifat tahan korosinya yang sangat baik. Selain dipakai untuk pembuatan pipa serta tabung yang berisi bahan kimia. Baja vanadium biasanya dipakai dalam bentuk lapisan tipis untuk mengikat titanium pada jenis baja. Kandungan kromium 1% dan vanadium saja sudah cukup untuk mencapai ketahanan getaran dan guncangan, sehingga ideal untuk aplikasi pembuatan otomotif.
9. Chromium Steel
Penambahan kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis dan meningkatkan ketahanan aus, dan kekuatan baja terhadap suhu tinggi. Hal tersebut terutama dipakai untuk meningkatkan ketahanan korosi. Menampilkan kekuatan tarik dan elastisitas tinggi, baja kromium ini sering diaplikasikan pada pembuatan spare part mobil dan mesin, serta pada pembuatan brankas.
10. Chromium-Vanadium Steel
Chromium-vanadium steel adalah jenis-jenis baja gabungan antara vanadium dan kromium. Menampilkan kekuatan tarik sangat tinggi, baja bisa dipotong dengan mudah namun tidak rapuh. Pemakaian umum termasuk dalam produksi roda gigi, rangka kendaraan, batang penghubung dan lainnya.
11. Silicon Steel
Berdasarkan gaya magnetnya, silicon steel adalah bahan paling signifikan yang digunakan saat ini. Sedangkan sejumlah kecil silicon steel diaplikasikan dalam transformator pulsa dan relai kecil. Dengan hanya menambahkan silikon sebesar 2%, baja ini banyak diaplikasikan untuk memproduksi magnet secara permanen.
12. Molybdenum Steel
Molybdenum steel dapat membantu meningkatkan ketangguhan pada baja, ketahanan korosi dan kemampuan las. Hal tersebut membuatnya ideal untuk digunakan pada baja struktural. Inilah kenapa tipe baja ini banyak diaplikasikan pada lingkungan laut. Pipa minyak dan gas juga memakai logam molybdenum steel.
13. Cobalt Steel
Cobalt steel menawarkan ketahanan korosi yang luar biasa, memiliki sifat magnetik, kekuatan suhu tinggi dan ketahanan aus. Biasanya baja jenis ini diaplikasikan untuk pembuatan alat pemotong.
14. Aluminium Steel
Penambahan aluminium dapat membantu menggabungkan kemampuan memantulkan panas. Biasanya digunakan pada aplikasi yang berbobot rendah dan memiliki kekuatan yang tinggi.
Informasi Tentang Baja/Steel
Jenis Baja yang Mengandung Iron/Besi
Hampir setiap logam primer merupakan besi, namun karbon yang jumlahnya kecil sekalipun bisa mengubah sifat pada baja dengan cara signifikan. Saat besi dilebur, maka logam ini memiliki kandungan karbon dalam jumlah yang banyak. Untuk memproduksi baja, maka harus diolah lagi untuk mengurangi kadar karbon dalam jumlah yang ideal, kemudian elemen lain bisa ditambahkan kembali.
Dengan kata lain, baja terbuat dari unsur besi. Seluruh bahan kimia lainnya digunakan kurang dari beberapa persen dari total komposisi kimianya.
Jenis-Jenis Baja Mengandung Copper
Baja yang mengandung copper adalah jenis baja paduan atau alloy steel. Selain copper, juga mengandung beberapa unsur logam lain, seperti silikon, nikel, mangan, kromium, dan titanium pada beberapa kapasitas. Selain itu, berdasarkan standar internasional untuk baja menetapkan persyaratan bahan tambahan pada besi, termasuk copper atau tembaga. Tambahan tembaga atau copper ini digunakan untuk membantu ketahanan korosi pada baja.
Baja Menghantarkan Panas
Baja adalah konduktor seperti logam pada umumnya, walaupun konduktivitasnya tidak setinggi copper atau tembaga murni.
d.Titik Leleh Baja Dalam Api
Titik lebur atau leleh baja bervariasi tergantung dari jenis baja, dengan peleburan stainless steel sebesar 1.530oC (2.785oF) dan peleburan baja karbon sebesar 1.540oC (2.800oF). Sebagian besar terjadinya kebakaran rumah dapat membakar pada suhu di bawah 600oC (Sekitar 1.100 oF). Kebakaran hutan yang sangat panas bisa mencapai lebih dari 1.093oC (2000 oF). Mungkin terjadi pelelehan lokal pada bagian-bagian logam baja yang terperangkap pada api panas, namun baja tidak sepenuhnya meleleh pada beberapa kasus.
Dengan memahami sifat-sifat dan jenis baja di atas, anda setidaknya bisa mengidentifikasi berbagai jenis-jenis baja. Namun tidak semua orang ahli dalam mengidentifikasi jenis baja. Biasanya, hanya orang-orang yang sudah memahami tentang baja yang bisa mengidentifikasi jenis-jenis baja. Hal ini dikarenakan, mereka biasanya melakukan berbagai jenis pengujian pada baja, sebab hampir tidak mungkin untuk mengidentifikasinya hanya dengan cara melihat tampilan baja secara fisik.
Selain itu, pengujian tersebut biasanya meliputi uji magnetik, uji percikan, uji kekerasan, uji chip dan uji kenampakan permukaan. Identifikasi jenis-jenis baja bisa dilakukan dengan menghilangkan bahan berdasarkan fungsi yang diketahui dari sifat-sifat jenis baja yang berbeda.
Kami PT. HEXANA SEMESTA sebagai pemasok listrik dan Mekanik untuk Industri Pabrik Baja sejak tahun 1989 dan kami merupakan Agen Tunggal Eksklusif EMG Automation GmbH Germany. Jika ada yang ingin di tanyakan, jangan ragu untuk menghubungi kami. Untuk info lebih lanjut mengenai produk-produk yang kami jual bisa menghubungi kami dengan mengklik tombol dibawah ini.
https://www.megajaya.co.id/jenis-jenis-baja/
Comments