Pada kehidupan sehari-hari, banyak keadaan yang menuntut manusia untuk memanfaatkan teknologi yang bisa bekerja secara otomatis demi memudahkan pekerjaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sensor yang bisa mendeteksi keadaan lingkungan dengan mudah. Salah satunya adalah sensor cahaya. Walaupun tidak terdengar asing, namun banyak yang masih tidak memahami sistem kerja alat ini. Akibatnya, penggunaan jenis sensor dalam memenuhi kebutuhan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin diperoleh.
Sensor cahaya berasal dari dua kata yakni sensor dan cahaya. Sensor sendiri memiliki arti alat untuk mendeteksi perubahan pada lingkungan, sedangkan cahaya adalah sumber energi yang memancar dan memberi efek terang. Dari dua definisi ini dapat diketahui makna dari sensor cahaya, yakni alat yang digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi listrik agar bisa mendeteksi adanya perubahan. Sifat sensor cahaya ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan jenis dan penggunaannya.
Jenis-Jenis Sensor Cahaya
Sensor cahaya memiliki banyak jenis yang bisa dibedakan berdasarkan cara kerja dan jenis cahaya yang diterima oleh alat yang digunakan.
1. Fotovoltaik
Cara kerja sensor fotovoltaik adalah dengan mengubah tegangan yang masuk pada output alat sensor ketika memperoleh cahaya. Cahaya yang langsung mengenai bagian luar sensor akan diproses menjadi energi listrik. Hal ini terjadi karena adanya pengurangan depletion layer ketika cahaya matahari mengenai bagian luar alat sensor cahaya. Dengan demikian, elektron dari cahaya matahari akan berpindah pada alat tersebut menjadi sebuah energi listrik.
2. Fotokonduktif
Berbeda dengan sensor fotovoltaik yang bisa mengubah cahaya secara langsung pada susunan outputnya, maka sensor fotokonduktif akan memberikan perubahan pada terminal utama dari output sensor. Perubahan yang diproses adalah intensitas cahaya yang diterima pada permukaan alat sensor. Sensor ini sangat dipengaruhi oleh output terminal yang dimiliki oleh masing-masing alat serta tingginya paparan cahaya yang masuk.
3. Sensor LDR
LDR adalah salah satu jenis sensor fotokonduktif yang memiliki sistem dan proses kerja yang sama yakni dipengaruhi oleh terminal output. Hanya saja, pada LDR terdapat dua terminal dengan resistensi yang bisa berubah sesuai dengan jumlah cahaya yang masuk. Semakin besar cahaya yang diterima oleh alat sensor, maka resistansinya akan semakin turun, demikian sebaliknya. Hal ini merupakan salah satu proses alat yang mengubah cahaya menjadi konduktansi.
4. Foto Inframerah
Sensor inframerah, lebih bersifat fokus pada satu jenis cahaya saja yakni cahaya inframerah sehingga tidak mampu mendeteksi perubahan cahaya jenis lainnya. Proses kerjanya mirip dengan sensor fotokonduktif yang dipengaruhi oleh terminal output yang dimiliki. Alat yang bekerja untuk melakukan sensor inframerah biasanya terdiri dari dua jenis, yakni fotodiode dan fototransistor. Selain terminal, ada beberapa sensor inframerah yang sudah memanfaatkan chip IC.
Penggunaan Sensor Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, sensor cahaya banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, terutama dalam hal pengamanan. Berikut contoh penggunaan sensor cahaya dengan berbagai jenisnya.
1. Energi Alternatif Listrik Sel Surya
Pada beberapa daerah yang kesulitan memperoleh listrik, baik karena minimnya PLTA maupun PLTU, maka salah satu jalan yang bisa dilakukan adalah menggunakan sel surya. Dengan memanfaatkan cahaya matahari, maka tercipta energi listrik yang bisa dialirkan ke rumah masyarakat. Jenis sensor cahaya yang digunakan menggunakan sistem kerja sensor fotovoltaik.
2. Parkir Kendaraan
Untuk mempermudah proses parkir kendaraan, pada beberapa tempat umum yang padat pengunjung juga bisa menggunakan sensor cahaya dengan jenis LDR. Pemanfaatan sensor ini akan mempermudah pengendara dalam mengetahui posisi area parkir yang masih kosong.
3. Remote Televisi
Remote tv bisa menyalakan televisi dengan tombol atau mengubah saluran dengan memanfaatkan sensor cahaya inframerah yang dihasilkan. Namun, perubahan tegangan output yang terkena cahaya inframerah bekerja dengan memanfaatkan chip IC bukan terminal.
4. Lampu Penerang Jalan Otomatis
Beberapa lampu penerang jalan bisa bekerja secara otomatis, mati di siang hari atau ketika banyak cahaya matahari dan hidup ketika kondisi sedang gelap. Lampu jenis ini bisa bekerja otomatis karena memanfaatkan sensor cahaya jenis LDR. Ketika cahaya matahari yang diterima semakin besar, maka intensitasnya akan rendah sehingga tidak bisa menyala, demikian sebaliknya. Penggunaan jenis sensor cahaya yang sesuai dengan kebutuhan akan sangat membantu Anda dalam melakukan pendeteksian otomatis terhadap suatu kondisi. Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai sistem kerja dan jenis alat yang dihasilkan dari masing-masing sensor sangat penting untuk diketahui.
Kami PT. Hexana Semesta menjual kamera infrared dengan Brand OPTRIS yang lengkap dan berkualitas dengan varian merk, dan type yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Untuk melihat macamnya anda bisa mengunjungi website kami dengan cara klik tombol dibawah ini.
https://serviceacjogja.pro/alat-sensor-cahaya/
Comments